Jumaat, 24 September 2010

MALAIKAT MAUT TETAMU YANG SETIA


 
 
Kitab As-Suluk menerangkan bahawa Malaikat Maut (Israil) mempunyai ranjang di langit yang ketujuh. Dan dalam riwayat lain mengatakan di langit yang keenam. Ia mempunyai 70,000 kaki dan 4,000 sayap. Seluruh tubuhnya dipenuhi mata dan mulut.
Tiada satu makhlukpun yang terlepas daripada pengawasan dan kekuasaan tubuhnya. Jumlah wajah, mata, tangan dan telinganya menurut ramainya para manusia.
Dia mencabut nyawa dengan tangan dengan muka yang searah dengan manusia. Begitulah ia mencabut seluruh makhluk di merata tempat. Jika satu nyawa meninggal, maka hilanglah rupa tubuh makhluk tersebut dari tubuhnya. Begitulah juga semua mata-mata yang berada di tubuhnya akan musnah satu persatu mengikut bilangan nyawa yang telah dicabutnya sehinggalah kesemua makhluk mati kecuali tinggal 8 makhluk iaitu Israfil, Mikail, Jibril, Izrail dan Hamalatul Arsy.
Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya, nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh jin dengan wajah tapak kakinya.
Sebelah kakinya berada di jambatan neraka dan sebelah lagi di Syurga. Andaikata dituangkan seluruh laut dan sungai ke atas kepalanya, nescaya tidak akan jatuh walau setiitk airpun ke bumi menunnjukkan betapa besarnya jasadnya.
Malaikat Maut telah bertanya kepada Allah SWT tentang cara mencabut nyawa seseorang itu katanya : “Wahai Tuhanku, katakanlah kepadaku bagaimanakah akau hendak mencabut nyawa seseorang itu dan dalam keadaan yang macam mana ?”
Allah SWT menjawab : “Wahai Malaikat Maut, ilmu itu adalah asing sekali. Tiada siapapun yang mengerti kecauli Aku tetapi Aku akan memberitahu kedatangan waktunya kepadamu dan Aku buat tanda-tanda kepadamu yang berdiri padanya”.
Menurut Kabil Akbar katanya : “Allah SWT telah menciptakan sebuah pohon di bawah Arsy yang mana daunnya sama banyak dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan. Jika seseorang itu telah diputuskan ajalnya, maka umurnya tinggal 40 hari dari hari yang diputuskan. Maka jatuhlah daun itu kepada Malaikat Maut, tahulah bahawa dia telah diperintahkan untuk mencabut nyawa orang yang tertulis pada daun tersebut.
Setelah itu mereka menyebut orang yang tertulis pada daun tersebut sebagai mayat di langit, padahal dia masih hidup di dunia untuk tempoh 40 hari.
Kemudian akan jatuh dua titisan dari arah Arsy pada daun tersebut iaitu sama ada titisan hijau ataupun putih. Hijau menandakan bakal si mayat akan mendapat kecelakaan sementara putih mengambarkan dia akan mendapat kebahagiaan.
Untuk mengetahui tempat ia mati pula, Allah telah menciptakan malaikat Arham yang akan diperintahkan untuk memasuki sperma yang berada dalam rahim ibu dengan debu bumi yang akan diketahui di mana ia akan mati dan di situlah kelak ia pasti akan menemui ajalnya.

 Sebuah hadis Nabi s.a.w yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas r.a, bahwa Rasulullah s.a.w bersabda yang artinya: “Bahwa malaikat maut meperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang memperhatikan wajah seseorang, didapati orang itu ada yang bergelak-tawa. Maka berkata Izrail : Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah SWT. untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih berhura-hura dan bergelak-tawa. “
Manusia tidak akan sadar bahwa dirinya senantiasa diperhatikan oleh malaikat maut, kecuali orang-orang soleh yang sentiasa mengingati mati. Golongan ini tidak lalai dan senantiasa sadar terhadap kehadiran malaikat maut, karena mereka senantiasa meneliti hadis-hadis Nabi SAW. yang menjelaskan mengenai perkara-perkara ghaib, terutama mengenai hal ihwal mati dan hubungannya dengan malaikat maut.
Meski pun mata manusia hanya mampu melihat benda yang nyata, tidak mungkin dapat melihat kehadiran malaikat maut itu. Namun pandangan mata hati mampu melihat alam ghaib, yaitu memandang dengan keyakinan iman dan ilmu.
Tidak banyak manusia yang mengaitkan kematian itu dengan kehadiran malaikat maut yang datang tepat pada saat ajal seseorang sudah sampai, sedangkan malaikat maut senantiasa berada di sekeliling manusia, mengenal-pasti meperhatikan orang-orang yang hayatnya sudah tamat.
Sesungguhnya malaikat maut menjalankan perintah Allah SWT dengan tepat dan sempurna, dia tidak diutus hanya untuk mencabut roh orang sakit saja, ataupun roh orang yang mendapat kecelakaan dan malapetaka. Jika Allah SWT menetapkan kematian seseorang ketika tertimpa kemalangan, atau ketika diserang sakit keras, maka Izrail mencabut roh orang itu ketika kejadian tersebut.


SUMBER DARIPADA 
http://lenteraara.wordpress.com/2007/05/23/malaikat-maut-tamu-yang-senantiasa-berkunjung/
               http://tayibah.com/eIslam/malaikat_maut.htm

Tiada ulasan:

Catat Ulasan